PADAT KARYA
Definisi:1. pekerjaan yang berasaskan pemanfaatan tenaga kerja yang tersedia (dalam jumlah yang besar)
2. kegiatan pembangunan proyek yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan modal atau mesin
Intinya, padat karya itu adalah pendekatan yang kita pakai untuk berkreasi atau berprestasi (pengembangan-diri) yang berbasis pada PENGANDALAN-DIRI (mengasetkan SDM) lebih dulu.
Kelemahan:
Industri padat karya cenderung berorientasi ke komoditi (pertanian, perkebunan, sepatu, tekstil, rokok, dll). Industri semacam ini sangat rawan terhadap perubahan harga. Jika harga buruh di Indonesia lebih mahal daripada Vietnam, industri padat karya Indonesia akan terpukul berat, kecuali ada yang bersedia jadi buruh dengan upah semurah-murahnya atau gratisan.
Keunggulan
Jika Anda sudah memiliki skema alternatif penyiasatan dalam menghadapi ancaman krisis itu, entah dengan menjadi self-employer atau membangun usaha sendiri, atau entah dengan menjadi apapun, maka yang perlu Anda ingatkan kepada diri sendiri adalah, hendaknya tetap mengutamakan pendekatan padat karya, bukan padat modal.
Indonesia memiliki faktor produksi tenaga kerja relatif banyak sehingga diproduksi barang yang padat karya. Hal ini akan menaikkan upah. Sementara harga modal dan tingkat bunga akan turun.
PADAT MODAL
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
Kelemahan:
Industri semacam ini sangat bergantung pada keahlian SDMnya. Jarang terjadi industri padat modal kolaps karena ada perubahan harga di pasar. Tapi yang jelas, industri ini akan hancur, jika tidak ada SDM berkualitas yang mampu mengembangkan teknologi (karena teknologi adalah survival key untuk industri padat modal).
Untuk berkarya, apapun itu, pasti membutuhkan modal, entah uang atau yang bisa dinilai dengan uang. Tapi, ini tidak berarti kalau uang itu sudah kita miliki lantas karya kita dijamin bagus. Lebih-lebih kalau uangnya tidak kita miliki. Kualitas karya tergantung pada kualitas people. Inilah kenapa kita perlu membalik pendekatan, dari yang mengutamakan padat modal ke yang mengutamakan padat karya.
Sejatinya, di atas kertas putih, pemerintah kita dari sejak zaman Pak Harto telah menggunakan pendekatan padat karya ini. Tapi memang dalam prakteknya, yang dijalankan sebagian besarnya adalah pendekatan padat modal. Anggarannya tinggi, namun solusinya bagi pemberdayaan aset SDM bangsa ini dirasakan masih minim.
Kalau yang ini, kita akan mengukur diri kita bukan dari aspek apa yang bisa kita lakukan, namun dari aspek jumlah uang yang kita miliki.Sampai pun uang itu kita miliki, seringkali tak membantu kita berkreasi. Lebih-lebih jika uang itu tak kita miliki.
Keunggulan:
Industri padat karya seperti perusahaan baja, garmen atau sejenisnya, mengalami kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang stabil dan baik. Namun bidang yang padat modal seperti perbankan dan sejenisnya bisa mendapatkan keuntungan yang bagus.
ACOR
ACOR menunjukkan hubungan antara stok modal yang ada dan aliran output lancar yang dihasilkan.
ICOR menunjukkan; perbandingan antara kenaikan tertentu pada stok modal (delta K) dan kenaikan Output atau pendapatan (delta Y).
Besamya COR tergantung pada teknik produksi yang digunakan. Pada sektor yang teknik produksinya bersifat padat modal, COR-nya akan tinggi. Sebaliknya, sektor dengan teknik produksi padat karya, COR-nya akan rendah.
Sektor-sektor seperti transportasi, telekomunikasi, perhubungan, perumahan, dan industri barang modal akan mempunyai COR sektoral yang relatif tinggi. Nilai COR yang tinggi pada sektor-sektor tersebut disebabkan oleh modal besar yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap output yang diinginkan. Dengan kata lain, sektor-sektor tersebut merupakan sektor yang menggunakan teknik produksi yang bersifat lebih padat modal dibandingkan sektor-sektor lain.
Pada negara-negara berkembang konsep yang digunakan adalah teknik produksi bersifat padat modal dan padat karya karena pada negara berkembang diperlukan modal yang besar untuk menghasilkan output dan dibutuhkan pula tenaga-tenaga profesional agar negara berkembang ini menjadi negara maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar